Friday 1 August 2014

Keajaiban Surat Yaasiin


Beberapa Pengalaman Pribadi

Pada tulisan yang lalu, kita bersama melihat dalil yang menunjukkan keutamaan surat Yaasiin sebagai amalan harian yang diperkuat dengan pendapat ulama-ulama besar ahli tafsir dan ahli hadits yang meng-hasan-kan derajat hadits tersebut.

Imam Syaukani, ulama besar ahlussunnah yang ahli hadits, tafsir qur'an dan fiqh berkata di dalam kitab Al-Fawaid Al-Majmu’ah 1/303 Bab Fadhlul Qur’an:

“Hadits: Barangsiapa membaca Yasin dengan mengharap ridho Allah, ia akan diampuni. Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Abu Hurairah secara marfu’ dan sanadnya sesuai standar Shahih. Diriwayatkan juga oleh Abu Nu’aim dan Al-Khathib. Maka, tidak ada alasan memasukkan hadits tersebut ke dalam kitab hadits-hadits maudhu’ (palsu).”

Selain mengungkap dalil naqli seperti tersebut diatas, sebagai ulama ahli fikir yang sangat terkenal di zamannya, dalam kitab Al-Fathur Rabbani, Beliau secara gamblang juga mengungkap dalil aqli tentang keutamaan surat Yaasiin ini:

Disebutkannya nama surat tersebut (secara spesifik) hanya dikarenakan oleh adanya keutamaan dan kemuliaan yang lebih padanya.”

Tepat sekali...pembuka surat Al-Qur'an dengan sumpah Allah melalui huruf-huruf hijaiyah 'Yaa Siin' hanya ada dalam satu surat yaitu surat ke 36 ini.  Padahal  sumpah Allah dengan huruf hijaiyah yang lain seperti Alif Laam Miim, Haa Miim dan beberapa lainnya diulang sebagai pembuka dalam beberapa surat.

Tapi Yaa Siin seperti juga Thoo Haa, Kaaf Haa Yaa Ain Shood dan Haa Miim Ain Siin Qoof hanya ada dalam satu surat spesifik.

Apakah yang disumpah Allah ? Ayat ke 3 menjelaskan secara explisit tentang sumpah Allah melalui Al-Qur'an yang penuh hikmah, bahwa "Sesungguhnya Engkau (wahai Rasulullah) adalah sungguh seorang dari para Rasul !".

Kalau kita perhatikan lagi, di dalam Al-Qur'an dimana ada ayat pembuka surat bahwa Allah bersumpah secara explisit tentang Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib dari suku Quraisy adalah benar-benar seorang diantara para Rasul, memang hanya ada dalam pembuka surat ke 36, atau surat Yaa Siin ini.

Karena itu sebagian ulama ahli hikmah men takwil kan kata Yaa Siin ini sebagai Yaa Sayyidal Mursalin atau "Wahai Pemimpin dari Para Utusan".  Sebagian ulama lainnya lagi menganggap kata Yaa Siin ini juga nama rahasia untuk Rasulullah SAW di alam malakut.

Hal ini yang nampaknya yang membuat surat Yaa Siin menjadi amalan rutin mereka yang mempunyai ikatan bathin dan hubungan darah dengan Beliau SAW seperti kaum Habib Hadramaut, kaum Asyraf di Afrika Utara dan kaum Sayyid di Iraq, India, Pakistan hingga Indonesia, terutama dan umumnya adalah mereka yang termasuk dalam Ahlussunnah wal Jama'ah.

Penulis telah mendapatkan anugerah ke-ajaib-an surat Yaa Siin yang sangat istimewa ini.  Yang pertama ketika berusia 8 tahun penulis terkena penyakit disentri yang sangat parah hingga mengalamai koma dari pukul 7 pagi.  Ketika tak sadarkan diri rupanya ibunda melarikan penulis ke satu rumah sakit, penulis mulai setengah sadar ketika mendekati maghrib sekitar pukul 17 merasa berada di satu taman yang sangat indah dan mendengar suara merdu dari jauh.

Anehnya di taman yang sangat indah itu penulis tidak melihat seorang pun apalagi sumber suara merdu itu.  Tetapi lama-lama penulis merasa suara merdu itu semakin jelas yang merupakan ayat-ayat Al-Qur'an...hingga akhirnya penulis sadarkan diri melihat nenek sedang tekun membaca Al-Qur'an, disampingnya lagi sang ibunda terus menangis.

Sesampainya di rumah berceritalah ibunda bahwa nenek sesampainya di Rumah Sakit membaca surat Yaa Siin di samping saya entah berapa puluh kali hingga akhirnya saya siuman, sementara dokter masih belum mengambil tindakan.

Satu ke-ajaib-an lagi terjadi ketika penulis berada di tahun pertama kuliah ketika berusia 19 tahun.  Setelah dikirimi kitab kecil Majmu Syarif oleh ibunda, karena penulis sedang kuliah jauh di negeri orang, sering sekali surat-surat Al-Qur'an yang ada di dalamnya penulis wiridkan, terutama surat Yaa Siin setiap pagi dan surat Al-Kahfi setiap malamnya.

Kebiasaan ini setelah beberapa bulan akhirnya membuat penulis menjadi hafal surat Yaa Siin dan mencoba nya untuk dibaca beberapa kali dalam sholat tahajjud pada satu malam Jum'at di bulan Zulhijjah.  Beberapa minggu kemudian tepatnya malam Jum'at 9 Muharrom, diantara sadar dan tidur penulis dianugerahi Allah berjumpa Rasulullah SAW yang menyampaikan 2 pesan, didampingi 2 Malaykat utama (Jibril dan Mikail) di kanan-kiri Beliau.

Masya Allah... percayalah saya akhirnya akan rahasia dari arti kata Yaa Siin dan percaya juga fadilah surat Yaa Siin yang sangat agung ini.  Laa Hawla wa laa Quwwata illa Billahil Aliyyil Azhiim !

No comments:

Post a Comment