Wednesday 16 November 2016

DOA DAN TERAPI YANG DIAJARKAN RASULULLAH SAW UNTUK MENYEMBUHKAN BAHAGIAN TUBUH YANG SAKIT

Setiap penyakit ada ubatnya, demikianlah yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh kerana itu orang yang mengalami sakit dianjurkan untuk berubat. Rasulullah SAW juga mengajarkan doa-doa untuk penyakit tertentu. Contohnya adalah berikut ini.
Jika yang sakit hanya dibahagian tertentu dari tubuh kita, misalnya bahagian dada (paru-paru dan jantung), kepala (sakit kepala atau migrain), sakit perut (lambung/maag), dan sejenisnya, maka Rasulullah SAW menganjurkan untuk membaca doa berikut ini:

ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِى تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ وَقُلْ بِاسْمِ اللَّهِ. ثَلاَثًا. وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

“Letakkan tanganmu pada tempat yang sakit dan bacalah Bismillah tiga kali, lalu bacalah “A’uudzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru” (Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari keburukan yang sedang aku rasakan dan yang aku khawatirkan)” (HR. Muslim)
Dalam Syarah Hisnul Muslim disebutkan asbabul wurud hadits ini.Suatu hari ada seornag sahabat Nabi SAW yang datang mengeluhkan sakit pada anggota tubuhnya. Ia bernama Utsman bin Al Ash r.a. yang merasakan sakit sejak ia masuk islam. Lalu Rasulullah mengajarkan doa dan cara tersebut:
1. Letakkan tangan pada tempat yang sakit.

2. Baca Bismillah tiga kali

3. Baca doa ini tujuh kali:

أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

Artinya: Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari keburukan yang sedang aku rasakan dan yang aku khawatirkan
Jika kita meyakini betul apa yang diajarkan Rasulullah ini, maka insya Allah, Allah SWT akan memberikan kesembuhan kepada kita, seperti halnya Allah SWT memberikan kesembuhan kepada Utsman bin Al Ash r.a. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan kita untuk mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah SAW dan Allah mengaruniakan rezki kesihatan kepada kita dan seluruh anggota keluarga. Aamiin.

Wednesday 2 November 2016

BERHATI-HATI KETIKA BERDOA....INILAH KALIMAT TERLARANG YANG TIDAK SEPATUTNYA DIUCAPKAN KETIKA BERDOA


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Berdoa menjadi sebuah aktiviti rohani seorang hamba dengan tujuan untuk meminta sesuatu kepada Sang Pencipta. Pada umumnya, doa dilaksanakan setelah menunaikan solat wajib ataupun solat sunat. 

Doa pun akan dipanjatkan setelah menunaikan berbagai bacaan zikir yang mengagungkan dan memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tak lupa juga menyisipkan berbagai namaNya yang terhimpun dalam Asmaul Husna sebagai bentuk mengagungkan kebesaranNya.

Selain ada adab yang harus dipatuhi agar doa mungkin dikabulkan, ternyata ada juga larangan berupa kalimat-kalimat yang tidak boleh diucapkan ketika sedang memohon. Kalimat apakah itu?

Kalimat ini sebenarnya sering diucapkan oleh kaum muslimin ketika berdoa dan sebahagian orang menganggap bahwa kalimat ini sangat baik. Memang jika dilihat sepintas, maka tidak ada yang salah dengan kalimat ini. Namun nyatanya Rasulullah mengetahui apa yang dikehendaki Allah dibandingkan dengan anggapan ataupun pemikiran kita.

Kalimat tersebut iaitu “Jika Engkau berkenan”. Contohnya seperti kalimat, “Ya Allah jika Engkau berkenan, ampunilah aku.” Itulah kalimat yang terlihat benar, namun sebenarnya salah dan dilarang.

Beberapa dari kita mungkin pernah mengucapkannya atau bahkan sering. Memang secara harfiah kalimat tersebut bermakna lembut dan tidak memaksa Allah ketika meminta. Namun jelas hal itu tidak diperbolehkan.

Rasulullah menyatakan dalam hadisnya:

Apabila salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah ia sungguh-sungguh dalam memohon dan janganlah ia mengucapkan, “Ya Allah jika Engkau berkenan maka berilah aku,” kerana sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksaNya.” (HR Bukhari)

“Janganlah kalian mengucapkan, “Ya Allah ampunilah aku jika Engkau berkenan. Ya Allah rahmatilah aku jika Engkau berkenan. Tapi hendaknya ia sungguh-sungguh dalam memohon kerana sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksaNya.” (HR Bukhari)

Dalam menjelaskan hadis ini, Ibnu Abdil Barr yang merupakan ahli tafsir mengatakan bahwa tidak ada yang dapat memaksa Allah Ta’ala. Allah hanya melakukan apa yang Ia kehendaki dan Allah hanya mengabulkan apa yang Ia kehendaki pula.

Menanggapi kalimat yang ada dalam hadis tersebut, maka Ibnu Abdil Barr menyatakan bahawa haram hukumnya mengucapkan kalimat tersebut. Sementara Imam Nawawi menganggap hal itu makruh untuk diucapkan. 

 Wallahu A'lam Bishawab